MAKASSAR - Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Bosowa (Unibos) teken MoU bersama Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Kota Makassar yang berfokus pada pengembangan pusat psikologi dan perilaku adiksi di Indonesia Timur, Jumat, 22 Maret 2024.
Penandatanganan MoU kali ditandatangani secara resmi oleh Kepala Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Kota Makassar, dr. Iman Firmansyah, Sp. KJ., S.H., dan Dekan FPsi Unibos, Patmawaty Taibe, S.Psi., MA., M.Sc, PhD, serta turut dihadiri oleh jajaran stuktural FPsi Unibos yakni Wakil Dekan I, Sri Hayati, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Wakil Dekan II, Andi Muhammad Aditya, S.psi., M.Psi., Psikolog., Ketua Program Studi Andi Nur Aulia Saudi, S.Psi., M.Si., Sekretaris Jurusan, Nurhikmah, S.Psi. M.Si. serta dua dosen FPsi Unibos yakni Tarmizi Thalib, S.Psi., MA. dan Siti Syawaliah Gismin, S.Psi. M.Psi. Psikolog.
MoU yang telah disepakati kali ini akan dilaksanakan hingga empat tahun mendatang setelah hampir setahun melalui proses mulai dari penjajakan kerja sama, kunjungan dari BNN ke Unibos untuk melengkapi seluruh persyaratan kerja sama hingga pada peresmian kerja sama.
Dalam wawancara bersama Dekan FPsi Unibos, Patmawaty Taibe, S.Psi., MA., M.Sc, Ph.D. mengungkapkan bahwa kerja sama ini secara umum bertujuan untuk menambahkan branding baru untuk Unibos.
“Dengan adanya program ini kami ingin menambahkan branding baru terhadap Unibos sebab selama ini yang tergambar tentang Unibos adalah bahwa kami kuat pada bidang organisasi dan industri. Selanjutnya kami ingin memperkenalkan bahwa FPsi Unibos bisa menjadi pusat untuk belajar tentang perilaku dan psikologi adiksi lebih lanjut lagi, ” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan BNN kali ini berlandaskan pengumpulan data profil alumni.
“Program ini juga kami rancang berdasarkan hasil pengumpulan data profil lulusan FPsi Unibos yang hasilnya menunjukkan banyak input salah satunya dari bidang klinis yang berkaitan dengan psikologi adiksi ini. Sebelumnya kami melaksanakan FGD yang membahas tentang aspek-aspek yang berpeluang untuk dijalin kerja sama sehingga muncul mata kuliah perilaku adiksi untuk pertama kali di Indonesia timur sekaligus menjadi kesempatan bagi kami untuk mulai memperkenalkan hal ini, ” ujarnya.
Terakhir, ia mengungkapkan harapannya atas kerja sama yang akan dijalin kedepan bersama BNN Baddoka Kota Makassar.
“Kami harap dengan model kerja sama seperti ini psikologi bisa menjadi salah satu pioneer untuk membuka lab pengembangan psikologi adiksi kedepannya berkeja sama dengan BNN dan mahasiswa juga berkesempatan untuk menambah pengalaman dengan magang maupun dengan pembuatan modul tentang perilaku dan psikologi adiksi, ” tutupnya.